Heri Hendrayana Haris (Gola Gong) |
"Saya tidak pernah diwawancarai, apalagi bicara soal materi sebagaimana yang dikutip pada buku tersebut. Jika pihak penerbit tidak meminta maaf secara terbuka di media dan menarik buku dalam peredaran, maka saya atas nama Forum Taman Bacaan Masyarakat akan menempuh jalur hukum," kata Gola Gong di Rumah Dunia (RD) Kota Serang, Rabu (5/10/2011).
Ia mengatakan, jika penerbit tidak menghapus komentar dirinya yang ada dalam buku tersebut atau meminta maaf di media massa, pihaknya berencana menggugat penerbit Banten Smart Foundation (BSF) yang telah menerbitkan buku tersebut yang dibagikan saat rapat paripurna DPRD Banten dalam memperingati HUT ke-11 Provinsi Banten.
Ia mengatakan, penerbit BSF yang menyertakan komentarnya dalam buku tersebut di halaman 95-96 berjudul "Sudah Layak Menjadi Menteri" merupakan pencemaran nama baiknya.
Oleh karena itu, jika dalam waktu yang sesingkat-singkatnya pihak BSF tidak mengklarifikasi masalah tersebut, pihaknya akan menempuh jalur hukum.
"Prosedur pembuatan buku tersebut saya kira tidak ditempuh. Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan jika seseorang ingin menerbitkan buku, seperti surat kesediaan saya untuk ikut berkomentar dan konfirmasi saat buku masih menjadi manuskrip," katanya.
Ia juga menambahkan, buku tersebut dicetak pada Mei 2011, tetapi disebar bertepatan dengan HUT ke-11 Banten tanggal 4 Oktober 2011.
"Informasi yang saya peroleh, buku itu disebarkan di lobi ruang sidang paripurna kantor DPRD Banten. Jelas ini ada maksud tertentu dengan buku itu," kata penulis novel yang juga dikenal sebagai budayawan Banten tersebut.
Dalam buku Ratu Atut Chosiyah di Mata Publik yang berisi komentar 99 tokoh nasional dan masyarakat Banten, Gola Gong sebagai Ketua FTBM se-Indonesia menyampaikan komentarnya tentang Ratu Atut Chosiyah.
Selain Gola Gong, beberapa nama yang merupakan tokoh Banten juga menyampaikan komentarnya, seperti Sam Rahmat (Ketua DPW Nasional Demokrat), KH Muhtadi Dimyati, KH Fathul Adim, Prof Sibly Sarjaya LML (Rektor IAIN Banten), dan Herry Rumawatine (Ketua DPRD Kota Tangerang).
Sementara tokoh nasional yang menyampaikan pendapatnya dalam buku tersebut, di antaranya, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Sutiyoso (mantan Gubernur DKI Jakarta), Ruhut Sitompul, serta sejumlah artis ibu kota dan tokoh lainnya dari partai politik.
Direktur Eksekutif Banten Smart Foundation, Faisal Rizal, membantah jika pendapat tokoh dalam buku tersebut tidak ada konfirmasi. Pihaknya mengaku sudah membuat tim untuk menginformasikan ke semua narasumber yang dimuat dalam buku tersebut. [Sumber: Jodhi Yudono - kompas.com | Jumat, 7 Oktober 2011].
Tidak ada komentar: